TEORI-TEORI REPRESENTASI PENGETAHUAN SECARA VISUAL

Oleh :Nur Hayati (15410209)

Studi terhadap representasi pengetahuan secara visual memunculkan pertanyaan yag lebih besar mengenai bagaimana informasi visual disimpan dan diambil dari memori. Kali ini kita akan sedikit mebahas imagery yang berarti perumpamaan pembandingan,penayangan yang dilakukan secara mental (kecuali disebutkan yang lain). Penggunaan istilah asing (yakni imagery) dimaksudkan karena istilah tersebut adalah istilah yang sangat umum dalam ilmu psikologi sebagai pengguna istilah lain membingungkan pembaca.

Kita dapat mengajukan argumen bahwa aktivitas neurologis yang terasosiasi dengan penyimpanann informasi memiliki bentuk yang spesifik. Artinya, informasi visual disandikan sebagai suatu “gambar” internal yang dapat diaktifkan kembali dengan memanggil gambar tersebut, seperti saat kita mengamati sebuah album foto. Selain itu, kita dapat pula mengajukan argumen bahwa informasi visual akan disaring, dihimpun dan simpan sebagai “persyaratan-persyaratan” abstrak mengenai bayangan atau citra  yang bersagkutan. Reaktivitas memori kemudian akan berdiri dalam pemanggilan sandi (codes) astrak,yang selanjutnya akan merekonstruksi bayangan subjektif yang terasosiasi dengan sandi tersebut. Akhirnya kita dapat mengajukan argumen bahwa sejumlah informasi disimpan secara visual dan sejumlah informasi lainnya disimpan dalam bentuk abstrak, yang mengindikasikan keberadaan sandi-sandi yang beragam dalam pikiran.

Kemajuan yang sesungguhnya terjadi dalam upayah mencari pemahaman yang lebih baik mengenai imagery.kemajuan tersebut didapat melalui teknik-teknik penelitian yang berdaya cipta (inventive research techiques)dan hasil-hasil yang tegas (clear cut result).Pada saat ini masih terdapat perdebatan mengenai apakah perumpamaan visual sungguh-sungguh bersifat visual ataukah dikendalikan oleh proses-proses kognitif yang bertujuan umum (yang berbeda dengan proses-proses visual  yang spesifik).Argumen yang mendukung konsep visual menyatakan bahwa perumpamaan mental melibatkan representasi-representasi yang sama sebagaimana yang digunakan dalam penglihatan,sehingga ketika kita “melihat” sebuah pohon sesugguhnya,system kognitif akan mengaktifkan pemrosesan neural dan representasi-representasi yang spesifik. Ketika kita “membayangkan” sebuah pohon, system kognitif akan mengaktifkan proses-proses dan representasi-representasi yang sama atau sangat serupa.Sisi lain argumen ini adalah bahwa representasi-representasi yang digunakan dalam imagery tidaklah sama dengan representasi-representasi tang digunakan dalam presepsi yang sesungguhnya. Argumen ini berisi gagasan bahwa “berpikir dalam wujud gambar”(thingking in pictures) pada dasaranya melibatkan pengetahuan yang paling cepat diekspresikan dalam bentuk representasi pengetahuan secara tradisional (seperti secara proposional atau secara asosiatif).

Teori-teori mengenai perumpamaan mental berfokus pada tiga hipotesis sentral:

  1. Hipotesis penyandian-ganda (dual-coding hypothesis),yakni hipotesis mengenai kendaraan dua sandi dan dua system penyimpanan-sandi dan system penyimpanan pertama bersifat khayalan (imaginal)dan yang lain bersift veral. Hipotesis ini juga menyatakan bahwa informasi dapat disandikan dan disimpan secara imajinal maupun secara verbal,atau keduanya.Hipotesis ini terutama didapati dalam karya paivio.
  2. Hipotesis proposional-konseptual (conseptual-proposional hypothesis)yang mengajukan gagasan bahwa informasi visual dan verbal direpresentasikan dalam bentuk proposi-proposi abstrak mengenai objek-objek beserta hubungan-hubungannya.Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Adreson dan bower,dan juga dalam karya pylyshyn.
  3. Hipotesis ekuivalensi-fungsional (functional-equivalency hypothesis),yang mengajukan gagasan bahwa imagery dan persepsi melibatkan proses-proses yang serupa.Hipotesis ini terutama didapati dalam karta Shepard dan kosslyn

Dengan penjelasan singkat diatas dapat kita ketahui pada proses imagery terjadi penyimpanan memori yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemanggilan sandi-sandi tertentu dan di representasikan secara visual. Selain itu didukung oleh beberapa teori yang membatu dalam proses imagery yaitu teori : Hipotesis penyandian-ganda (dual-coding hypothesis), Hipotesis proposional-konseptual (conseptual-proposional hypothesis) Hipotesis ekuivalensi-fungsional (functional-equivalency hypothesis).

Tinggalkan komentar